WARNING

WARNING

Selasa, 14 April 2020

74. PERMOHONAN MAAF





Visual beberapa minggu lalu,   bumi dalam genggaman kedua telapak tangan si Hitam mengkilap dan ditekan. Terlihat nama negara-negara di dunia.

Visual lainnya muncul, 7 pemuda kembar rambut pirang campur hitam bangun tidur dari dalam peti.
Mereka seperti Ontorejo, bekerja dalam perut bumi, tugasnya sebagai algojo.

Hanya sedikit orang yang tahu/mendapat petunjuk cara kerja Tuhan lewat tangan Avatar bagaimana cara penataan ulang Indonesia dan dunia.

(YouTube ditutup)

Mohon maaf, penataan ulang demi kebaikan dunia kedepan berlangsung sangat keras karena inilah salah satu jalan merubah manusia seluruh dunia menjadi baik setelah merubah secara manusiawi tidak berhasil. 
Sistem pemerintahan akan berubah.
Tidak ada lagi kerakusan duniawi, fanatisme kepercayaan dll.

Waspada.
Hati-hati.
Selalu berdoa.
Rubah perilaku dan sifat tidak baik.
Sebisa mungkin mengungsi ke wilayah yang aman.

Hanya Tuhan yang maha tahu dan maha kuasa.

-------------------------------------------

Up date:


http://ngestitunggal.blogspot.com/2017/01/makna-gunungan-wayang.html?m=1


Visual Minggu lalu yang belum tertulis adalah, tanah berlumut bergerak dan gunungan (wayang) terpotong menjadi dua.
Tidak ada visual terbelahnya pulau Jawa menjadi dua.

Tanah berlumut bergerak bisa diartikan terjadi patah lempengan.
Gunungan terpotong dua, gunung yang meletus hilang setengahnya?

Rasa sesak di dada dan perut seakan kembung muncul kembali pertanda si hitam mengkilap menekan lebih keras lagi ke bumi.

Akankah terjadi gempa dahsyat dan atau gunung meletus hebat?

Dimohon menjauh/mengungsi dari lokasi gunung yang sedang erupsi kecil sebelum bencana besar datang.

Hanya Tuhan yang maha tahu dan maha kuasa.

16 komentar:

  1. Home

    CAPING

    Berani Komen itu Keren!

    Pasang
    Pesan Terakhir Perawat Jelang Dijemput Ajal Akibat Corona Covid-19

    liputan6 | 4 days ago


    Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengingatkan pentingnya peran perawat sebagai garis depan dalam perawatan pasien COVID-19. Hal ini mereka sampaikan dalam kampanye terkait Hari Kesehatan Sedunia pada 7 April 2020.

    WHO juga menyoroti bagaimana para perawat di seluruh dunia saat ini berada di garis depan dalam penanganan pasien, dengan menunjukkan belas kasih dan keberanian mereka melawan COVID-19 yang tak pernah terlihat dengan jelas sebelumnya.

    Para perawat pun sudah banyak yang kehilangan nyawa mereka karena mengurus para pasien Covid-19 yang memunculkan beragam cerita haru.

    Seperti yang dialami perawat pria asal New York, Amerika Serikat (AS). Ia meninggal dunia di usia 48 tahun karena terpapar corona. Sebelumnya, ia sibuk membantuk pasien COVID-19 sampai akhirnya dia ikut terinfeksi.

    Pesan terakhir sang perawat pun sempat viral. Dilansir dari laman New York Times, 31 Marert 2020, pada 18 Maret 2020, Kious mengirim pesan terakhir pada saudara perempuannya Mirya Sherron. Saat itu Kious sedang dirawat secara intensif dan menggunakan ventilator.

    "Tidak bisa bicara karena aku merasa tercekik dan tidak bisa bernapas. Aku mencintaimu," tulisnya dalam pesan teks untuk saudarinya itu.

    Pesan miris sekaligus mengharukan itu ternyata menjadi kata-kata terakhir Kious untuk keluarganya. Perawat pria itu akhirnya meninggal dunia pada 24 Maret 2020.



    **Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

    Kekurangan APD


    Mirya mengatakan kondisi saudaranya dengan cepat memburuk karena virus Corona. Dari dia mengirim pesan terakhir sampai akhirnya meninggal jaraknya tidak terlalu lama.

    "Dia mengatakan kepada orangtua kami positif Corona. Tiga hari kemudian dia mengirim pesan dan mengatakan bahwa dia berada di ICU dengan ventilator dan dia tidak bisa bacara karena merasa tercekik, gangguan pernapasan. Enam hari setelahnya, dia meninggal," ungkap Mirya pada NY Post.

    Bekerja sebagai asisten manager perawat di rumah sakit Mount Sinai West, New York, Amerika Serikat, Mirya menceritakan bahwa saudaranya dan tim medis lainnya kekurangan APD (Alat Pelindung Diri). Tim medis bahkan ada yang memakai pelindung diri dari plastik sampah. Hal itulah yang membuat tim medis mudah tertular.

    "Aku yakin dia terinfeksi karena kekurangan APD di rumah sakitnya, tapi juga di seluruh rumah sakit di negeri ini," ucap Mirya yang prihatin dengan nasib banyak perawat seperti saudaranya dan tenaga medis lainnya yang kekurangan APD.

    Saksikan video pilihan di bawah ini:

    Lihat Sumber
    Rekomendasi Artikel

    Beberapa Saat Sebelum Ajal Menjemput karena Covid-19 yang Diidapnya, Dalam Keadaan Sekarat Perawat Ini Kirimkan Pesan Terakhir yang Memilukan
    Intisari-online

    BalasHapus
  2. Intisari-Online.com - Mengabdi menjadi petugas medis di tengah pandemi Covid-19 merupakan tugas berat bagi siapa saja.

    Setiap hari mereka bertaruh nyawa untuk merawat orang-orang yang terinfeksi virus corona.

    Risiko sangat nyata ada di hadapan garda terdepan 'perang' melawan Covid-19 ini.

    Betapa berisikonya profesi tenaga medis saat ini salah satunya ditunjukkan dengan apa yang menimpa seorang perawat New York City, bernama Kious Jordan Kelly (48).Dilansir News.com.au (5/4/2020), Perawat Kelly, meninggal karena coronavirus pada hari Selasa, setelah menghabiskan berminggu-minggu merawat pasien COVID-19.

    Sebelum perawat Kelly bekerja sebagai asisten manajer keperawatan di Mount Sinai West Manhattan, di mana rumah sakit tempatnya bekerja kekurangan peralatan pelindung, sehingga memaksa perawat untuk memakai kantong sampah.

    Ya, betapa ironis keadaan para petugas medis saat harus berjuang melawan virus berbahaya ini justru tak didukung peralatan pelindung yang memadai.

    Seperti diketahui, kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) menjadi isu yang memprihatinkan di berbagai tempat. Di Indonesia, hal tersebut pun masih menjadi masalah yang belum juga ditangani secara tuntas.

    Berminggu-minggu bekerja dengan keadaan yang memprihatinkan seperti itu, Kelly akhirnya tumbang, ia terkena penyakit dan harus kehilangan nyawa.

    "Saya benar-benar percaya bahwa dia ini karena kurangnya APD di unitnya dan di rumah sakitnya, tetapi itu di seluruh negara kita," kata Ms Sherron kepada NBC.

    Kelly menderita asma yang parah tetapi dinyatakan sehat.


    Atas apa yang menimpa saudaranya, kakak Kelly mendesak masyarakat untuk mengakui bahwa petugas kesehatan menempatkan diri mereka dalam risiko untuk melindungi dan merawat masyarakat.

    Ia juga memperingatkan orang lain bisa mengalami nasib yang sama seperti kakaknya jika rumah sakit tidak melindungi staf mereka.

    "Hanya akan ada lebih banyak,"

    “Dia bukan satu-satunya penderita asma. Dia bukan satu-satunya dengan kondisi yang akan bekerja setiap hari membantu dan berjuang untuk orang, kata Sherron.

    Sherron mengungkapkan kepada NY Post bahwa kondisi saudaranya memburuk dengan cepat.

    Perawat Kious Jordan Kelly


    “Dia memberi tahu orang tua saya bahwa dia positif dan menderita korona.

    "Tiga hari kemudian dia mengirimi saya pesan teks dan menceritakan bahwa dia ada di ICU dan menggunakan ventilator dan dia tidak bisa bicara atau dia akan tersedak sehingga kesulitan bernafas. Enam hari kemudian dia meninggal," ungkap Sherron.

    Mount Sinai merilis pernyataan setelah kematian perawat itu.

    “Kami sangat sedih dengan meninggalnya anggota tercinta staf perawat kami,” bunyi pernyataan itu.

    Hari ini, kami kehilangan pahlawan lain, kolega yang penuh kasih, teman dan pengasuh tanpa pamrih.

    "Keselamatan staf dan pasien kami tidak pernah lebih penting dan kami mengambil setiap tindakan pencegahan yang mungkin untuk melindungi semua orang."

    Kematian Mr Kelly terjadi setelah foto-foto muncul dari pekerja rumah sakit yang mengenakan kantong sampah karena kurangnya alat pelindung yang tersedia untuk mereka.

    Namun, Lucia Lee, direktur senior media untuk Sistem Kesehatan Gunung Sinai, membantah klaim bahwa staf bekerja tanpa peralatan yang sesuai.

    “Kami selalu memberi semua staf kami APD yang sangat penting yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan aman,”

    “Jika seorang individu tidak memiliki APD yang sesuai, mereka tidak pergi ke lantai, titik. Setiap saran sebaliknya tidak akurat," katanya.

    Page:
    1
    2
    3
    4

    Show all


    Editor : Khaerunisa
    Penulis : Khaerunisa
    PerawatPesan terakhirCoronaCovid-19
    ARTIKEL TERKAIT
    Juara

    Sajian Sedap

    Privacy
    Pedoman Media Siber
    Contact Us
    Hak Cipta © Intisari 2020

    BalasHapus
  3. Kompas.comMenu
    JELAJAHI
    HOME
    NASIONAL
    REGIONAL
    MEGAPOLITAN
    INTERNASIONAL
    MONEY
    BOLA
    TEKNO
    SAINS
    VIK
    ENTERTAINMENT
    OTOMOTIF
    LIFESTYLE
    PROPERTI
    TRAVEL
    EDUKASI
    KOLOM
    IMAGES
    JEO
    KOMPAS TV
    KOMPASIANA
    GRIDOTO
    GRAMEDIA
    KONTAN
    BOLASPORT
    KOMPASKARIER
    GRID.ID
    KGMEDIA.ID
    Komentar


    Kompas.com App
    Aplikasi Berita Terkini dan Terpercaya

    VIEW
    Home Entertainment Wayangisme
    PandawaXKurawa 3 Ep15: Benteng Terakhir Suralaya Jebol
    Sabtu, 14 Juli 2018 | 07:11 WIB
    Komentar

    Komentar Lihat Foto
    Pandawa x Kurawa
    Penulis: Wisnu Nugroho | Editor: Wisnu Nugroho

    Motion FM/Arie Dagienkz
    Pandawa & Kurawa Season 3 | Episode 15
    Pasukan Gilingwesi yang dipimpin Naga Percona dan Patih Sekipu akhirnya sampai di benteng terakhir Suralaya.

    Benteng terakhir Suralaya bukanlah benteng sembarangan. Dibangun dari bahan superkuat dari galaksi lain sehingga bom atau senjata paling mutakhir pun tak akan mampu merobohkan benteng itu.

    Baca juga: PandawaXKurawa 3 Ep 14: Jasad Jabang Tetuka Dibawa ke Candradimuka


    Tiba-tiba saja gerbang benteng terakhir Suralaya terbuka.


    Siapakah yang membuka gerbang benteng Suralaya?


    Menangkan e-Voucher Belanja total jutaan rupiah. Kumpulkan poin di Kuis Hoaks/Fakta. *S&K berlaku
    Quiz Ikut

    Video Pilihan

    TAG:
    wayangwayangismepandawaXkurawaaudio wayang



    TERKAIT
    PandawaXKurawa 3 Ep9: Btara Guru Minta Narrada Membawa Tetuka
    PandawaXKurawa 3 Ep10: Narrada Membawa Tetuka Atas Jaminan Kresna
    PandawaXKurawa 3 Ep11: Bima Minta Arjuna Pantau Kondisi Tetuka
    PandawaXKurawa 3 Ep12: Pasukan Rakasasa Gilingwesi Serbu Suralaya
    PandawaXKurawa 3 Ep13: Narrada Turunkan Jabang Tetuka Perang di Suralaya


    TERPOPULER

    Kasus Covid-19 di Indonesia Diprediksi Menembus Angka 100.000
    Dibaca 78391 kali
    16 April: Sebaran 380 Kasus Baru Covid-19 di 24 Provinsi
    Dibaca 55882 kali
    4
    Anies Usul Luhut Hentikan Operasional KRL Selama PSBB
    Dibaca 45171 kali
    5
    Teh Panas Campur Lemon Bisa Bunuh Virus Corona, Hoaks atau Fakta?
    Dibaca 30459 kali
    TERPOPULER LAINNYA
    KOMENTAR
    Dapatkan Voucher Belanja jutaan rupiah, dengan #JernihBerkomentar di bawah ini! *S&K berlaku
    Tulis komentar Anda...
    TERKINI
    Fans Parasite, Ini Karya Lain Bong Joon-ho yang Tak Boleh Terlewatkan
    ENTERTAINMENT - 4 minggu lalu
    JELAJAHI
    KOMPAS.COM
    BOLA
    TEKNO
    OTOMOTIF
    INTERNASIONAL
    NEWS
    NASIONAL
    MEGAPOLITAN
    ENTERTAINMENT
    MONEY
    SAINS
    REGIONAL
    PROPERTI
    LIFESTYLE
    TRAVEL
    EDUKASI
    IMAGES
    VIK
    OHAYO JEPANG
    PESONA INDONESIA
    KOLOM
    JEO
    KOMPAS VIDEO
    ARTIKEL TERPOPULER
    ARTIKEL TERKINI
    TOPIK PILIHAN
    ARTIKEL HEADLINE
    About

    Policy

    Contact Us

    Career

    Pedoman Media Siber
    ©2020 PT. Kompas Cyber Media

    BalasHapus
  4. Detik-Detik Robohnya Patung Dewa Perang Tertinggi se-Asia Tenggara di Tuban

    14 jam yang lalu

    BalasHapus
  5. Lambe Perot Wes Modar Genti Cangkem Bosok Ngumbar Sesumbar ealahh gek sing arpe tok nggo gaman ki opoo gek peline wes ra ngaceng blaas
    $$
    https://m.liputan6.com/amp/4227765/pagebluk-corona-covid-19-petuah-sultan-hb-x-memasuh-malaning-gawuk

    BalasHapus
  6. Jarno ae beno modar dewex kelekno kali mati,,rampung ngranjab Dongok genti ngranjab cindel-cindele,,
    Xixi

    BalasHapus
  7. Saking pelite bumine ngantek nolak jisime ha rak mending cocote Ratu-Ratune do di sate bareng rame-rame
    Hahaha

    BalasHapus
  8. Ratune cacink garink19 April 2020 pukul 17.56

    sampyuh bareng mati
    https://m.jpnn.com

    JPNN.com ❯ Internasional ❯ Afrika ❯ Awas, Sudah Ada Kerusuhan Akibat Lockdown Tanpa Cukup Pangan
    Awas, Sudah Ada Kerusuhan Akibat Lockdown Tanpa Cukup Pangan
    Minggu, 19 April 2020 – 14:36 WIB

    Awas, Sudah Ada Kerusuhan Akibat Lockdown Tanpa Cukup Pangan - JPNN.com
    Kerusuhan di Afrika Selatan seiring kelangkaan pangan pada masa lockdown untuk menanggulangi pandemi virus corona (COVID-19). Foto: EPA
    jpnn.com, CAPE TOWN - Masa pandemi virus corona (COVID-19) telah menimbulkan kerusuhan di Afrika Selatan (Afsel). Kerusuhan itu dipicu oleh kelangkaan makanan yang kronis akibat kebijakan penguncian diri atau lockdown, sehingga rakyat Afsel turun ke jalan dan mengamuk.


    Presiden Afsel Cyril Ramaphosa memberlakukan lockdown pada 27 Maret lalu, atau sebelum ada kasus kematian pertama akibat COVID-19 di negeri Nelson Mandela itu. Pemberlakuan lockdown itu akan berlangsung selama 35 hari.

    BACA JUGA: Gegara Corona, Warga Tiongkok Makin Rasis kepada Imigran Afrika

    Namun, belum genap sebulan, lockdown sudah membuat rakyat Afsel marah karena bahan pangan langka. Warga tak sekadar turun ke jalan, tetapi juga menjarah pertokoan dan saling menyerang.

    Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa. Namun, tokoh masyarakat mengkhawatirkan kerusuhan yang lebih besar akan terjadi di negeri yang berada di ujung selatan Benua Afrika itu.

    BACA JUGA: Inilah Satu-satunya Benua Tanpa Virus Corona

    Di Johannesburg dan Port Elizabeth, masyarakat yang mengharapkan bantuan membuat barikade, membakar ban dan tawuran, mirip ketika masa-masa menentang politik apartheid. Kondisi serupa juga terjadi di Cape Town.

    “Tuan Presiden, kami dalam masa krisis pangan. Ada perang di sini,” ujar Joanie Fredericks, seorang pemuka masyarakat di Mitchells Plain, Cape Town dalam sebuah video.

    BACA JUGA: Terkena Virus Demam Babi Afrika, Pasti Mati

    Fredericks bersama para volunter menggelar aksi sosial melalui pendanaan mandiri untuk menolong warga yang kelaparan. Namun, dari hari ke hari jumlah warga yang mengantre untuk memperoleh makanan terus bertambah.

    Semula Fredericks dan sukarelawan lainnya memulai aksi untuk menolong kalangan yang rentan seperti anak-anak, orang-orang dengan disabilitas dan para pensiunan. Namun, kini Fredericks dan koleganya sudah kewalahan sehingga tak mampu melayani seluruh warga yang datang memohon pertolongan.

    Jumlah kasus COVID-19 di Afsel hingga Sabtu ini (19/4) sudah memelebihi 3.000. Adapun jumlah kematian akibat virus mematikan itu mencapai 52 jiwa.

    Kini, kurang dari empat pekan penerapan lockdown, stok pangan sudah hampir habis. Beberapa wilayah di Afrika tergolong rawan akan kelaparan yang mematikan.

    Organisasi Pertanian dan Pangan PBB (FAO) juga mengkhawatirkan soal itu. "Dari perspektif ketahanan pangan, beberapa tempat sangat dekat dengan kelaparan," kata Direktur Kedaruratan FAO Dominique Burgeon.(mail/ara/jpnn)

    Tag
    Lockdown Virus Corona Afrika Selatan FAO Kerusuhan
    Berita Lainnya
    Jangan Coba-Coba Menyebar Hoaks di Tengah Pandemi Corona
    19 April 2020 – 17:40 WIB
    Sambut Milad Ke-22 PKS, Begini Rencana Aksi Jazuli Juwaini
    19 April 2020 – 17:35 WIB
    Bantu Rakyat Melewati Pandemi Corona, PDIP DKI Jakarta Buka Dapur Umum
    19 April 2020 – 17:30 WIB

    Terpopuler
    Minggu, 19 April 2020 – 13:50 WIB
    Perawat Asal Brebes: Tolonglah, Bapak Presiden, Kami Sudah jadi Anak Manis, Tidak Demo Lagi
    Minggu, 19 April 2020 – 14:36 WIB
    Awas, Sudah Ada Kerusuhan Akibat Lockdown Tanpa Cukup Pangan
    Minggu, 19 April 2020 – 15:13 WIB
    Putra Bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep Minta Maaf
    Minggu, 19 April 2020 – 12:12 WIB
    Arief Poyuono Mengaitkan Munculnya Cacing Tanah dengan Jokowi
    Minggu, 19 April 2020 – 12:25 WIB
    Surat Terbuka untuk Jokowi tentang PPPK Jalur Honorer K2

    BalasHapus
  9. Turah wani!
    https://www.jpnn.com › news
    Hasil web
    Jangan Percaya Kabar Rencana Kerusuhan Mirip 98 - JPNN.com

    BalasHapus
  10. Perang Simbol Perintah Tim Ratu Adil lho!!


    Diyakini Sebagai Kode Maling untuk Merampok Rumah, Simbol Misterius Mulai Bertebaran di Solo Raya, Hati-hati IDEA Lovers!
    IDEAonline
    Selasa, 21 April 2020 | 11:10 WIB

    Diyakini Sebagai Kode Maling untuk Merampok Rumah, Simbol Misterius Mulai Bertebaran di Solo Raya, Hati-hati IDEA Lovers!
    Diyakini Sebagai Kode Maling untuk Merampok Rumah, Simbol Misterius Mulai Bertebaran di Solo Raya, Hati-hati IDEA Lovers!

    IDEAonline - Wabah corona membuat masyarakat harus mengisolasi diri di rumah.

    Hal ini tentu saja membuat roda perekonomian terhenti hingga akhirnya angka kriminalitas mulai makin tinggi.

    Bahkan beberapa teror mulai bermunculan di pemukiman warga.

    Sejumlah tanda 'misterius' muncul di beberapa perumahan di Solo Raya saat pandemi Corona.


    Diyakini Sebagai Kode Maling untuk Merampok Rumah, Simbol Misterius Mulai Bertebaran di Solo Raya, Hati-hati IDEA Lovers!
    Tanda tersebut muncul dalam beragam bentuk.

    Mulai dari tanda dari cat warna putih di tembok, sampai ikatan tali rafia di tiang listrik.

    Kapolresta Solo, Kombes Pol Andi Rifai mengakui pihaknya juga menemukan sejumlah tanda 'misterius' ini di beberapa titik Kota Solo.

    Namun, ia enggan membeberkan lokasi penemuan tanda tersebut.

    "Tanda semacam itu memang ada," kata Andi kepada TribunSolo.com, Senin (20/4/2020).

    Page:
    1
    2
    3
    4

    Show all
    Source : Tribun Jateng,GridHot.ID
    Editor : IDEAonline
    Sumber : Maulina Kadiranti
    RumahSimbolKodePerampok




    ARTIKEL TERKAIT
    National Geographic
    Sajian Sedap
    Suar
    About Us
    Editorial
    Management
    Privacy
    Pedoman Media Siber
    Contact Us
    Hak Cipta © Idea.Grid.ID 2020

    BalasHapus
  11. Arwah Jarit lendang tapeh22 April 2020 pukul 09.57

    Semarmu wes keplayu kamigilanen mungsoh uler cacing le..
    Mratandani wes cepak titiwancine kondur dateng makayangan.
    Nora bakal kuwat Siro nampeni bendune Pengeran.
    Yen iseh wedi mati tinimbangane urip mung tansah nandang wirang becik aluwung nyawamu kon njiabutke Heru Cokor..tanggung resbeh le.

    BalasHapus
  12. njiabut karo melet-melet
    .
    Kompas.com
    Ancaman Kelaparan dan Krisis Pangan Global Setelah Pandemi Corona
    Virdita Rizki Ratriani 15 jam yang lalu
    Ilustrasi kelaparan
    © Disediakan oleh tim ratu adil
    KOMPAS.com - Dalam beberapa bulan ke depan, bencana kelaparan dalam skala besar diperkirakan akan melanda seluruh dunia.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa bencana kelaparan tersebut adalah imbas dari pandemi virus corona yang saat ini masih melanda seluruh dunia.

    Melansir CNN, Rabu (22/4/2020) Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley memprediksi bahwa skenario terburuk dari bencana kelaparan ini akan melanda sedikitnya tiga lusin negara.

    Sementara itu, saat ini sepuluh dari negara-negara itu sudah memiliki lebih dari 1 juta orang diambang kelaparan.

    David menyebut bahwa konflik, resesi ekonomi, penurunan bantuan dan jatuhnya harga minyak dunia sebagai faktor yang mungkin menyebabkan krisis pangan dan membutuhkan tindakan cepat untuk mencegah bencana itu.

    "Saat kita menangani pandemi Covid-19, kita juga berada diambang pandemi kelaparan. Ada juga bahaya nyata bahwa lebih banyak orang berpotensi meninggal akibat dampak ekonomi Covid-19 daripada dari virus itu sendiri," kata David Beasley kepada Dewan Keamanan PBB.

    1 miliar orang terancam kelaparan
    WFP sebelumnya telah memperingatkan bahwa pada 2020 akan menjadi tahun yang sulit bagi banyak negara yang dilanda oleh kemiskinan atau perang. Sebanyak 135 juta orang terancam menghadapi krisis kelaparan atau lebih buruk lagi.

    Angka tersebut ditambah dengan 821 juta orang yang saat ini tengah dilanda kelaparan kronis, dapat mendorong lebih dari 1 miliar orang ke dalam situasi yang mengerikan.

    Badan itu mengidentifikasi 55 negara yang paling berisiko terjerumus ke dalam kelaparan dalam laporan tahunannya tentang krisis pangan yang dirilis minggu ini.

    WFP juga memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan negara-negara yang rapuh ini tidak akan mampu mengatasi dampak virus corona.

    "Negara-negara ini mungkin menghadapi dilema yang luar biasa antara menyelamatkan nyawa atau mata pencaharian dan dalam skenario terburuk, menyelamatkan orang-orang dari virus corona agar mereka mati kelaparan," kata laporan itu.

    Sepuluh negara dianggap sebagai yang paling berisiko, setelah mengalami krisis pangan terburuk pada tahun lalu.


    Sebagian besar negara-negara itu sejauh ini telah terhindar dari pandemi virus corona terburuk. Tetapi dengan sistem kesehatan mereka yang rapuh berarti bahwa wabah yang relatif kecil sekalipun dapat berakibat parah.

    Dampak lockdown dan resesi ekonomi

    Beasley juga mengatakan, lockdown dan resesi ekonomi diperkirakan akan menyebabkan hilangnya pendapatan besar-besaran di antara pekerja miskin.




    "Hilangnya penerimaan pariwisata akan merusak negara-negara seperti Ethiopia, dan jatuhnya harga minyak di negara-negara berpenghasilan rendah seperti Sudan Selatan akan berdampak signifikan," tambah dia.

    Dia mengimbau negara-negara anggota PBB untuk bertindak sekarang. "Kita akan berhadapan dengan bencana kelaparan skala besar dalam beberapa bulan mendatang," kata Beasley.

    Beasley berkata bahwa tidak banyak waktu yang dimiliki, sehingga dia meminta semua negara untuk bertindak cepat juga bijak.

    "Saya percaya bahwa dengan pengalaman dan kerja sama kami dapat menyatukan tim dan program yang diperlukan untuk memastikan pandemi Covid-19 tidak menjadi bencana kemanusiaan dan krisis pangan," kata Beasley.

    Kelaparan sudah mengancam sebelum corona
    Bahkan sebelum pecahnya wabah virus corona, persediaan makanan di beberapa wilayah yang paling rentan di dunia telah terdampak oleh kegagalan panen dan serangan hama.

    Pola cuaca dan iklim yang tidak teratur ini juga berkontribusi terhadap invasi hama padang pasir terburuk dalam 25 tahun, yang mengancam pertanian di wilayah tersebut.

    Sementara itu Pandemi virus corona semakin memperparah situasi sebelumnya yang sudah sangat menyedihkan olala.

    BalasHapus