WARNING

WARNING

Senin, 19 Agustus 2013

(Selingan) ASAL USUL MERAH PUTIH

Rasulullah pernah bersabda seperti yang dijelaskan oleh Imam Muslim, “Allah menunjukkan kepadaku bumi. Aku ditunjukkan pula Timur dan Baratnya. Allah menganugerahkan kepadaku warna yang indah. Yaitu Al Ahmar Wal Abyadh (Merah dan Putih).” (Kitab Al Fitan Jilid X hal. 340). Dan atas dasar inilah para Ulama yang notabene adalah motor utama perintis kemerdekaan bangsa ini sejak abad ke-7 M mulai mengembangkan bendera merah putih menjadi bendera umat Islam yang merupakan komponen mayoritas bangsa Indonesia. Mereka juga mulai membudayakan warna merah dan putih sebagai lambang penyambutan kelahiran bayi dan tahun baru Islam dengan bubur merah putih. Dan dilazimkan pula pada saat membangun rumah agar dikibarkan bendera Merah Putih di bubungan atap rumah yang sedang dibangun. (Api Sejarah, karya Prof.Ahmad Mansur Suryanegara).

Dari Tsauban radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku. Aku diberi dua harta simpanan: Merah dan putih....."

sedangkan menurut para ulama makna merah putih tersebut adalah sebagai berikut:

Ahli hadits. Al Mubarakfuri, dalam kitab Tuhfatul Ahwazi bi Syarh Sunan Abi Dawud, menjelaskan: “Harta merah dan putih di sini merujuk pada 2 hal yang disebutkan sebelumnya (timur dan barat), harta merah artinya emas, harta putih artinya perak. At Turbasyti berkata: Maksudnya adalah harta kerajaan Kisra (timur) dan Romawi (barat). Karena secara umum alat transaksi Kisra adalah dinar (emas) dan Romawi dirham (perak)”

Imam An Nawawi juga menjelaskan di kitab Syarh Shahih Muslim: “Para ulama berkata: yang dimaksud harta merah dan harta putih adalah emas dan perak, yaitu harta dari Kisra dan Romawi”

10 komentar:

  1. logikanya, jika memang warna merah putih itu berasal dari kearifan kitabnya, lalu mengapa bendera liga arab sana tidak ada yang berwarna merah putih, melainkan warna lainnya dengan tulisan huruf arab dan pedangnya saja???....

    dengan apa orang arab memakai warna merah??... beda dengan nusantara yang ada suatu tanaman untuk memberi warna merah pada kain/ tenunan. maaf, cocology ini terkesan di paksakan, lebih mengecewakan lagi seakan bangsa nusantara itu bodoh dan tak berbudaya sebelum kedatangan bangsa arab yang mengenalkan kitab samawi.

    cobalah mengkaji lontar kuno yang berbahasa asli jawa, saya rasa Tuhan tak akan murka jika makhluk ciptaannya bisa kritis dan lebih cerdas, sebaliknya Tuhan mungkin akan tersenyum-senyum dari atas sana melihat umatnya yang selalu jujur dan bijaksana ^_^...

    BalasHapus
  2. Salam,

    Pertanyaan aneh lagi yg berkaitan..., kenapa penyebaran Islam terhenti sampai di nusantara dan tidak dilanjutkan ke ausi?
    Apa benar bangsa kita yg terpilih sbg pewaris dunia sehingga syiar Islam terhenti disini dan sengaja mengambil lambang merah putih simbol dr 2 imperium sbg petunjuk?
    Mungkinkah para pendahulu kita memang jagoan, weruh sak durunge winarah..?

    Memang harus dikaji lebih lanjut.
    Suwun.

    BalasHapus
  3. Maturnuwun, ada budaya ada agama ada politik dan ada sejarah. Kita tak seharusnya mencampuradukkannya, sekalipun negara dan agama bukanlah hal yang sama, namun kenyataannya agama dan politik selalu berselingkuh/ berkopulasi... he he he...

    Penyebaran islam di nusantara di perkirakan berlangsung pada th 1200-1600...

    Australia lain lagi, suku aslinya aborigin dan tidak ada riwayat sejarah tentang kemornakian, ia di jadikan tempat pengasingan/pembuangan para kriminal inggris, juga ada warga eropa lainnya yang baik2 menetap di sana, lalu mereka beranak pinak hingga menjadi ‘warga negara’ sana dan sistem negaranyapun merupakan negara persemakmuran, karena kemerdekaannya di beri oleh ratu inggris.

    Sejak islam di kalahkan oleh kristen spanyol, mulailah mereka mencari tempat persinggahan lainnya, yaitu penetrasi ke asia tenggara. Namun islam di tolak oleh negri budha di vietnam dan thailand. sementara di tanah air, gonjang-ganjing suhu perpolitikan kerajaan Majapahit hindu memanas pelik, ia di rongrong oleh musuhnya, baik musuh asing maupun musuh dalam selimut, siapa sangka bahwa Majapahit adalah the last kingdom setelah ia di takhlukkan oleh anaknya sendiri raden patah yang beragama islam...

    Untuk menundukkan rakyat, kalahkan dulu rajanya. ibarat ular, kalau ingin menundukkan ular peganglah kepalanya bukan buntutnya. Secara harfia di pegang adalah di cengkeram keratonnya, kalau keraton sudah terprenetasi islam, maka mudah bagi mereka untuk menyebarkan ajaran islam di seluruh lapisan rakyatnya.

    Kalau ingin melihat peninggalan majapahit yg masih nyata, nggak usah jauh2 mencari perpustakaan ke negri belanda, karena di bali mereka mewarisinya dan melestarikannya hingga sekarang. Uniknya mereka juga meyakini ratu adil akan datang dan semacamnya, konon di kitab kunonya yang berbahasa sansekerta juga ada, malah lebih komplit. namun mereka tidak pernah sebersitpun mengatakan bahwa merah putih itu berasal dari kearifan lokal si bhagavat gita india, sekalipun mereka memegang keyakinan/ beragama hindu. Karena apa?... karena merah putih itu adalah warna asli bendera pasukan tempur jaman majapahit untuk menggelorakan semangat mereka mempertahankan nusantara.

    Jadi kalau ingin menguasai dunia, kuasailah budayanya ^_^...

    BalasHapus
  4. oh ya saya mau menambahkan sedikit lagi, darimana Majapahit mendapatkan inspirasi warna bendera merah putih?... konon warna merah putih adalah warna tertua filosofy nusantara, jauh sebelum kelahiran dinasti majapahit, dari dinasti mataram, dinasti syailendra hingga keatas seterusnya, bahkan bukan tidak mungkin jauh sebelum kelahiran dinasti-dinasti di Nusantara, dimana budaya agama samawi juga belum lahir.

    by the way bus way, kehancuran majapahit itu ternyata juga sudha di prediksikan oleh dinasti sebelumnya lewat sebuah lontar kuno berbahasa jawi kuno/ kawi, coba di search di eyang google ^_^...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip dah... pancingan sy kena hehe... mbak Dewi jadi ahli sejarah Nusantara.
      silahkan diposting di sabda dewi mbak.

      Matur nuwun.

      Hapus
  5. Yth Tim ratu adil,

    Ngapunten kalau saya jadi keladuk, karena merasa gayeng jadi saya komentnya panjang dan terkesan menggurui.

    Sebenarnya tidak ada yang salah dengan bunyi ayatnya dari Kitab Al Fitan Jilid X hal. 340 yg menyatakan bahwa warna merah itu emas dan putih itu perak, Tetapi ketika ada statement.. “atas dasar inilah para Ulama yang notabene adalah motor utama perintis kemerdekaan bangsa ini sejak abad ke-7 M mulai mengembangkan bendera merah putih menjadi bendera umat Islam yang merupakan komponen mayoritas bangsa Indonesia”???....

    Maka saya hanya perlu menyampaikan info saja, bahwa di Jawa jauh sebelum para ulama itu lahir warna merah putih terinspirasi warna gula kelapa, warna getih getah, warna ovum dan sperm/ lambang ibu dan bapak. tetapi sekirannya njenengan kurang berkenan, maka saya minta maaf.

    Maturnuwun lan ngapunten,

    Dewi


    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  6. menurut mr. Muhammad Yamin. Merah dan putih adalah warna nusantara sejak 6000 tahun yang lalu - bukunya berjudul 6000 tahun sang merah putih terbit tahun 1951 - saya cari ini buku ga ketemu ketemu .. ada apa? sengaja menghilangkan dan mengaburkan sejarah kah?

    tentang merah dan putih sebagai harta dunia emas dan perak .. koq sepertinya ga masuk akal ...

    bagaimana mungkin seorang nabi yang ketika meninggal tidak memiliki harta dunia apapun, yang saat memulai dakwahnya menolak ketika ketika ditawari segunung harta dunia oleh pemuka pemuka quraish saat itu agar menghentikan dakwahnya .. tiba tiba memiliki harta simpanan berupa emas perak?

    sholu 'ala nabi, Allaahumma sholi 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad

    BalasHapus