Imam
Mahdi bersama Nabi Isa AS akan bahu membahu membangun peradaban baru setelah
terlebih dahulu membunuh iblis/dajjal laknatullah.
Urutan
cerita adalah sebagai berikut, dajjal terlebih dahulu muncul, kemudian menyusul
Imam Mahdi muncul untuk menghancurkan dajjal yang telah bertindak
sewenang-wenang/zalim. Kemudian muncullah Nabi Isa AS karena beliaulah yang
ditakdirkan untuk membunuh dajjal.
Diriwayatkan
oleh Tirmidzi, Ibn Majah, Hakim, Ahmad, dan Dhiya’ dalam al-Mukhtar, dari Abu
Bakar Shiddiq yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhya dajjal muncul disebuah daerah ditimur bernama Khurasan. Ia diikuti oleh orang-orang yang
wajahnya seperti tameng yang ditempa palu.”
Sudah beberapa tahun lalu dajjal muncul dari wilayah
Khurasan, dan inilah wilayah Khurasan.
Afghanistan dihajar habis-habisan oleh amerika si antekya
dajjal dan sekutunya karena dituduh membom WTC.
Padahal
alasan sesungguhnya adalah akan dibangunnya Menara One World Trade Center, New York untuk dimulainya
program New World Order/tatanan
dunia baru, dajjal ingin menguasai dunia melalui The One World Government/pemerintahan satu dunia. Obamapun menandatangani
salah satu tiang baja menara tersebut.
Menara ini jelas akan dipergunakan sebagai kantor
program dajjal lainnya yaitu perdagangan bebas dunia yang dipaksakan oleh
dajjal dan sangat tidak menguntungkan negara miskin dan berkembang, yang jelas
sangat tidak adil.
Metrotvnews.com, Jakarta: Indonesia akan selalu mengalami defisit dalam perdagangan bebas. Ini karena pemerintah tidak pernah dilakukan persiapan yang menyeluruh.
"Kita tidak pernah melakukan persiapan yang baik karena cepat merasa hebat dengan pertumbuhan ekonomi yang ada. Pasar Indonesia lebih sering dimanfaatkan negara asing dibanding kita yang memanfaatkan pasar mereka," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dalam diskusi dengan CSIS di Jakarta, Rabu (24/7).
Ditambahkan pula, Indonesia lebih banyak mengalami kerugian dalam perdagangan bebas seperti di ACFTA karena lebih banyak melakukan ekspor sumber daya alam dibanding manufaktur. Ini membuat tidak ada nilai lebih yang diperoleh Indonesia dalam perdagangan.
"Dalam beberapa jangka waktu, sumber daya alam akan habis. Saat itu, defisit ekspor kita semakin besar atau bisa dibilang besar pasak daripada tiang," ujarnya. Yang diperlukan Indonesia saat ini ialah mengurangi ongkos produksi yang masih cukup tinggi untuk meningkatkan daya saing.
"Masih banyak perda yang tumpang tindih dengan peraturan pusat untuk investasi sehingga membuat banyak pungutan yang menghambat kompetitivitas," papar Sofjan. Saat ini Apindo sudah menjadi bagian atau mitra pemerintah dalam perundingan-perundingan internasional seputar pasar bebas. (Iqbal Musyaffa)
Perjanjian Perdagangan Bebas Antar Negara Rugikan Petani Kecil
Banyak Timbulkan Kerugian, Indonesia diminta
Keluar dari WTO
Dibidang keuangan, dajjalpun membuat sistem keuangan dunia yang sangat merugikan negara miskin dan negara berkembang.
IMF sangat merugikan Indonesia.
World Bank and IMF
sangat merugikan negara-negara berkembang
Untuk mempercepat programnya menguasai dunia dan
tahu kalau umurnya sudah mendekati batas akhir, maka dajjal mulai membuat
keonaran dimulai dari Khurasan.
Dan perang di wilayah Khurasan akan terus berlanjut bergeser
ke wilayah timur tengah menjadi perang dunia ke 3 (Fitnah Duhaima) sesuai dengan hadits nabi.
Perang yang dikomandani dajjal secara gaib semata-mata hanya ingin melibas Islam yang menentang keras terjadinya Pemerintahan Satu Dunia dibawah pimpinan amerika si antek dajjal. Jika dunia Islam sudah dikuasai secara militer maka si dajjal akan melenggang bebas melaksanakan programnya menguasai politik dan ekonomi dunia.
Allah SWT tidak tidur, maka diturunkanlah Imam Mahdi
ke dunia.
Rasulullah Muhammad SAW berkata: “Al Mahdi berasal
dari umatku, berkening lebar,
berhidung panjang dan mancung. la akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan
kemakmuran, sebagaimana bumi ini sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan
ia berumur tujuh tahun masa pemerintahannya). (HR.
Abu Dawud, Al Hakim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar